Rabu, 23 April 2008

Pedoman Pembuatan Skripsi Syariah

BAB I

PENDAHULUAN

Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan Perguruan Tinggi yang mampu mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian dan hasil penelitian, Untuk mendukung hal tersebut diperlukan suatu pedoman sebagai standar acuan berbagai pihak seperti mahasiswa, pembimbing, pejabat jurusan, para tenaga administrasi jurusan sampai tim penguji dalam penulisan skripsi bagi Jurusan Syari’ah.

Skripsi merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program (S1) pada akhir studinya yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan kualitatif dan kuantitatif, hasil kajian pustaka (literatura).

Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan, yang dibedakan dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. “Penelitian Kuantitatif” pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif induktif yaitu yang berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli maupun pemahaman-pemahaman peneliti berdasarkan pengalaman, yang dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya dimana pembenarannya perlu dukungan data empiris di lapangan. Sedang “Penelitian Kualitatif” pada dasarnya mengungkap gejala-gejala secara holistik kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analilis induktif.

Skripsi hasil kajian pustaka adalah tela’ah yang dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada analisis kritis peneliti terhadap buku-buku yang relevan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru dalam melakukan deduksi (pemecahan masalah).

BAB II

PROSEDUR PENGAJUAN

A. Persyaratan

  1. Administrasi

a. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dengan nilai sekurang-kurangnya C (bukti KHS)

b. Telah menempuh minimal 110 SKS (bukti KHS)

c. Telah mengikuti seminar 10 kali dengan ketentuan dua kali sebagai pembahas utama, tiga kali sebagai pembahas umum, dan lima kali sebagai peserta seminar (Menunjukkan bukti daftar hadir seminar).

  1. Akademik

a. Terdaftar resmi sebagai mahasiswa STAIN Samarinda (Registrasi).

b. Tidak dalam status terminal.

c. Telah membayar SPP semester yang bersangkutan.

d. KTM terbaru.

B. Prosedur Pengajuan

1). Prosedur

1. Pertama mahasiswa berkonsultasi dengan dosen penasehat, minta petunjuk dan nasehat tentang pemilihan judul yang akan diajukan serta tata cara pembuatan proposal.

2. Mahasiswa mengajukan pokok-pokok masalah yang akan diteliti, sebuah atau lebih.

3. Setelah mendapat persetujuan dari dosen penasehat, mahasiswa mengajukan judul yang telah dilengkapi proposal kepada sekretaris Jurusan (Blanko persetujuan disediakan).

4. Judul dan proposal akan diTIMkan ditingkat jurusan.

5. Ketua jurusan dapat menyetujui atau tidak menyetujui judul dan proposal yang diajukan.

6. Jika judul dan proposal yang diajukan tidak disetujui, mahasiswa kembali mengikuti prosedur di atas.

7. Jika judul dan proposal disetujui, akan ditetapkan pembimbing dan asisten pembimbing.

8. Ketua Jurusan mengumumkan hasil keputusan pada ayat (6) dan (7) di atas.

9. Judul yang telah disetujui dilanjutkan dengan pembuatan proposal skripsi.

10. Proposal yang dibuat digandakan mahasiswa (7 eksemplar) dan mendaftarkan diri untuk diseminarkan.

11. Batas waktu seminar proposal 1 bulan semenjak judul disetujui.

12. Jika dalam ayat (11) tidak terlaksana, judul dianggap HANGUS, maka mahasiswa kembali memperbaharui dengan mengajukan judul itu kembali dan atau mengusulkan baru dengan prosedur di atas.

13. Jadwal seminar diatur jurusan minggu 1,2 dan 4 setiap bulan pada hari :

a. Jum’at untuk pembimbing dan atau asisten pembimbing di luar STAIN

b. Sabtu untuk pembimbing dan atau asisten pembimbing di lingkungan STAIN

14. Surat pengesahan judul dibuat setelah proposal diseminarkan.

15. Proposal judul memuat :

a. Pokok Masalah

b. Rumusan Masalah

16. Proposal skripsi memuat :

a. Out line proposal f. Kajian Teoritis

b. Latar belakang masalah g. Metode Penelitian

c. rumusan masalah h. Daftar Pustaka

d. Definisi operasional

e. Tujuan penelitian

17 Secara lebih jelas proses pengajuan judul hingga wisuda dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Bagan prosedur pengajuan proposal skripsi sampai dengan wisuda:

2). Teknik Pelaksanaan

a). Pengajuan Masalah

1. Konsultasi judul dengan dosen penasehat (form disediakan jurusan)

2. Konsultasi pokok-pokok masalah dengan sekretaris jurusan

3. Mengajukan permasalahan disertai proposal ke jurusan.

4. Seleksi judul di tingkat jurusan

5. Seleksi judul di tingkat TIM seleksi judul STAIN Samarinda.

6. Revisi dan pengumuman permasalahan yang boleh diseminarkan.

7. Penunjukan dosen pembimbing dan asisten pembimbing.

8. Pengesahan judul penelitian.

b). Seminnar Proposal

1. proposal telah siap dan telah disetujui oleh kedua dosen pembimbing.

2. Mendaftar seminar.

3. Seminar diikuti oleh:

a. Pembuat proposal

b. Dua orang dosen pembimbing.

c. Satu moderator.

4. Proposal dibuat dalam rangkap 7.

5. Konsumsi seminar ditanggung (disediakan) oleh pembuat proposal.

6. Mengambil daftar hadir peserta seminar dan mengisi form yang disediakan.

7. Penyaji seminar memakai pakaian hitam putih.

c). Tugas-tugas Pelaksana Seminar

1. Moderator dengan tugas sebagai berikut;

a. Memperkenalkan pembuat proposal dan Tim Seminar.

b. Mempresentasikan aturan-aturan dalam pelaksanaan seminar.

c. Menyampaikan deskripsi singkat isi proposal.

d. Mempersilahkan pembuat proposal untuk mempresentasikan proposalnya.

e. Mengakomodir pertanyaan-pertanyaan dari pembahas utama dan pembahas umum.

f. Mempersilahkan pembimbing dan asisten pembimbing untuk memberi arahan

g. Menyimpulkan hasil seminar dan mengumpulkan nilai hasil seminar dari para pembimbing.

h. Memberikan surat bukti telah seminar

2. Pembuat Proposal dengan tugas sebagai berikut:

a. Mempresentasikan dengan singkat proposal di depan peserta seminar dan Tim Seminar.

b. Menjawab, menerima atau mempertahankan proposal.

c. Menyempurnakan proposal sesuai perbaikan-perbaikan yang disarankan Tim Seminar.

d. Siap mengulang kembali apabila seminar pertama dinyatakan belum layak (gagal).

3. Pembimbing dengan tugas sebagai berikut :

a. Memberi arahan yang berkenan dengan alur isi proposal.

b. Mempunyai hak untuk merubah judul atau isi proposal apabila memang tidak ada kesingkronan diantara keduanya dengan maksud dari pembuat proposal.

c. Memberi penilaian pada penyampaian proposal sesuai dengan kriteria penilaian seminar proposal.

d. Membuat keputusan lulus atau tidak lulus seminar proposal.

4. Asisten Pembimbing dengan tugas sebagai berikut :

a. Memberi arahan yang berkenan dengan format penulisan proposal dan out line skripsi atau dalam kondisi tertentu bisa sebagai pengarah isi proposal jika pembimbing I tidak bisa hadir (dibuktikan dengan memo dari pembimbing I)

b. Memberi penilaian sesuai dengan kriteria penilaian seminar.

d). Kriteria dan Standar Keberhasilan Seminar :

d.1. Kriteria

Untuk memberikan suatu kriteria diperlukan indikator-indikator sebagai pengukur keberhasilan seminar, yang menjadi aspek-aspek yang dinilai tersebut sebagai berikut :

a. Kesesuaian, yaitu kesingkronan antara judul dengan pembahasan dan kerangka proposal (permasalahan/rumusan, tujuan, metodologi penelitian dan kepustakaan).

b. Penguasaan materi, yakni kemampuan penyaji dalam menyampaikan proposal dan menanggapi permasalahan yang diajukan Tim Seminar.

c. Kemampuan/penyusunan, yaitu penyusunan penyaji terhadap masalah (topik) yang dibahas.

d. Distribusi permasalahan yang muncul yaitu masalah-masalah yang muncul dari pembahasan dan arahan yang disampaikan oleh Tim Seminar (Pembahas dan Tim Pengarah).

Untuk memudahkan penilaian, maka tiap aspek yang dinilai diberi standar angka sebagai berikut :

(a) - Angka 1 (00 – 20) tidak berhasil.

(b) - Angka 2 (21 – 40) hampir berhasil.

(c) - Angka 3 (41 – 60) sedikit berhasil.

(d) - Angka 4 (61 – 80) cukup berhasil.

(e) - Angka 5 (81 – 100) sangat berhasil.

d.2. Standar keberhasilan

Untuk perhitungan dari penilaian-penilaian yang diberikan diperoleh dengan menjumlahkan nilai dari seluruh indikator (a s/d d) dibagi dengan jumlah indikator.

Nilai total dari indikator

Nilai kelulusan = ----------------------------------

Jumlah indikator

Ket. N = Nilai kelulusan atau standar keberhasilan

1 = Jumlah keseluruhan nilai indikator

4 = Bilangan tetap jumlah indikator

Bagi yang mencapai standar cukup dan sangat berhasil dalam setiap aspek yang dinilai maka dinyatakan TELAH BERHASIL LULUS dalam seminar proposal.

c. Kelulusan dalam Seminar Proposal :

1. Kelulusan dalam seminar proposal sebagai prasyarat untuk membuat dan melaksanakan penyusunan skripsi.

2. Kepada mahasiswa yang lulus diberikan kepadanya surat keterangan telah seminar dan dinyatakan lulus.

3. Mengambil surat riset dan penetapan batas waktu penulisan skripsi.

C. Permohonan Izin Penelitian

Permohonan izin penelitian ini terutama bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lapangan 9instansi, lembaga, wilayah) sedang yang melakukan penelitian kepustakaan (literatur) tidak merupakan keharusan.

Permohonan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mahasiswa meminta ke Jurusan dan mengisi blanko surat izin penelitian yang sudah disediakan dalam rangkap 2 (diketik).

2. Meminta nomor surat keluar ke bagian umum.

3. Apabila sudah diisi surat izin penelitian diserahkan ke Pembantu Ketua I untuk disahkan.

D. Sidang Munaqasah

1. Tim sidang munaqasah terdiri dari;

- Ketua Sidang sebagai penguji Utama

- Penguji II (dari pembimbing lain)

- Penguji II (Dari pembimbing)

- Sekretaris sidang ( Asisten Pembimbing)

2. Perlengkapan yang harus dibawah oleh mahasiswa yang munaqasah; kitab-kitab/buku yang dipakai sebagai referensi.

3. Waktu sidang per orang 1 jam 10 menit (70 menit).

4. Hal yang dinilai meliputi; metodologi, penguasaan bahan, teknik dan bahasa serta isi.

BAB III

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

Usulan penelitian (Proposal) ini memuat 3 bagian yaitu; bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Masing-masing bagian akan dibagi lagi secara lebih terperinci dan teknis tentang apa maksud dan isinya.

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal proposal penelitian ini meliputi halaman sampul / cover depan. Halaman sampul memuat proposal penelitian, judul penelitian, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), diikuti dengan nama lengkap, jurusan, program studi dan waktu (bulan – tahun) usulan penelitian pada bagian bawah kertas.

a. Proposal Penelitian ditulis dengan hurup kapital

b. Judul Penelitian; dibuat singkat, jelas, mencakup semua hal yang berkaitan dengan penelitian dan tidak bermakna ganda. Di bawah judul ditambahkan maksud dari proposal yaitu untuk diseminarkan pada seminar proposal prodi ………..Jurusan Syari’ah STAIN Samarinda.

c. Nama, NIM; nama ditulis lengkap (tidak boleh disingkat) dan di bawahnya ditulis NIM.

d. Jurusan, Program Studi, bulan dan tahun Proposal disahkan.

Contoh sampul/cover depan dilihat pada Lampiran 1.

B. BAGIAN ISI

Bagian isi meliputi; out line proposal, latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kajian teoritis, metode penelitian.

1. Out Line Proposal

Out Line proposal memuat; latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kajian teoritis, metodologi penelitian dan daftar pustaka.

Contah outline proposal dilihat pada lampiran 2

2. Latar Belakang Masalah

Dalam bagian ini hendaknya diuraikan secara sistematis garis besar dari :

a. Apa yang akan diteliti.

b. Sebab-sebab timbulnya permasalahan (terjadi karena ada faktor-faktor sebagai penyebabnya).

c. Bagaimana menelitinya. Artinya bahwa suatu masalah betul-betul sebagai suatu masalah yang perlu untuk dilakukan penelitian.

d. Untuk apa diteliti (perlunya masalah diteliti).

Kesemua garis besar di atas pada masa ini memang sangat perlu diteliti. Pada umumnya menyangkut kepentingan umum yang yang perlu dipecahkan sehingga dapat membantu pengembangan disiplin ilmu yang tengah ditekuni atas yang lain.

3. Rumusan Masalah

Tidak jarang suatu masalah ruang lingkupnya sangat luas, oleh karena itu peneliti menetukan bagian-bagian yang akan dijadikan pokok masalahnya

Permasalahan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan capaian atau antara das sollen dengan das sien. Permasalahan kadang perlu diidentifikasi bila yang muncul banyak (umum) dan kadang belum konkrit dan spesifik, untuk itu perlu dipersempit dengan batasan masalah lalu dirumuskan masalah tersebut.

Dalam merumuskan rumusan masalah dapat dilakukan secara eksplisit yakni dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pada umumnya tujuan penelitian dapat tercapai dengan memecahkan permasalahan yang lebih konkrit dan spesifik.

4. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ada yang memerlukan beberapa tujuan sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti. Jadi kalau rumusan masalah terdiri dari 2 macam, maka tujuan penelitian sebaiknya juga berjumlah 2. Perlu pula diingat bahwa antara rumusan masalah, tujuan dan kesimpulan yang kelak diperoleh harus singkron.

b. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penulisan merupakan kelanjutan dari tujuan penelitian. Secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 atau 3 yaitu;

- Bagi objek penelitian

- Bagi pihak lain/almamater

- Bagi penulis

5. Definisi Operasional dan atau Penjelasan Judul

Mahasiswa kadang-kadang menggunakan salah satu dari istilah tersebut. Definisi operasional dan atau Penjelasan Judul atau Batasan Istilah adalah bagian dari laporan penelitian tempat peneliti memberikan penjelasan kepada orang tentang hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan penelitiannya. Dengan maksud orang lain yang berkepentingan dengan penelitian tersebut mempunyai persepsi yang sama dengan peneliti.

Definisi Operasional dan atau Penjelasan Judul atau Batasan Istilah “bukanlah sinonim kata” yang harus dicari dalam kamus dari tiap kata-kata yang tertera pada judul secara lepas, akan tetapi lebih dititik beratkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti. Contoh; “Analilis tentang Konsep Qodhi” yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah melakukan kajian tentang Qodhi secara konseptual baik berkaitan dengan landasan hukum dan filosofisnya serta manfaat dan kepentingan di tengah-tengah umat melalui pendekatan sosial historis atas pemikiran Sayyid Sabiq.

6. Kajian Teoritis

Dalam sub ini calon peneliti menerangkan kerangka pemikiran dalam memecahkan permasalahan, oleh karena alur kajian teoritispun hendaknya logis.

Kajian Teoritis pada dasarnya terdiri;

a. Landasan hasil penelitian terdahulu

b. Landasan teori yang berkenaan dengan penelitian.

c. Dalil, kaidah atau Teori-teori yang kuat dan relevan dengan permasalahan yang diteliti

d. Kajian Teoritis dalam proposal penelitian dibuat dalam bentul alenia-alenia yang masing-masing berisi pokok pikiran yang berkenaan dengan penelitian dan diberikan catatan kaki.

e. Jumlah halamannya kajian teoritis ini antara 3-4 halaman.

7. Hipotesis (jika ada)

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang harus diuji kebenarannya. Jadi kalau rumusan masalah ada 2 maka hipotesis juga harus 2. Penggunaan hipotesis bukan merupakan keharusan, tergantung pada jenis penelitiannya.

8. Metode Penelitian

Uraian Metode Penelitian dalam Proposal Penelitian ini baru menjelaskan “rencana” tentang cara, teknik atau membuat penentuan populasi dan sampel, instrumen serta teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data, maka kadang menggunakan kata “akan digunakan”.

Dalam sub ini calon peneliti harus menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pengumpulan dan analisa data. Jika dalam penelitian menggunakan penelitian lapangan perlu menjelaskan populasi dan tehnik sampling yang akan dilakukan.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian akhir proposal penelitian meliputi Daftar pustaka, Rencana Daftar Isi Skripsi dan Lampiran (bila ada).

1. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka merupakan referensi sementara peneliti sebanyak 15 referensi yang berisi keseluruhan referensi yang dijadikan acuan dalam kajian teoritis maupun dengan metodologi yang ditulis secara urut alfabet.

2. Rencana Daftar Isi Skripsi

Rencana Daftar Isi Skripsi tentang keseluruhan rencana daftar isi skripsi.

3. Lampiran (dibuat jika ada).

BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Laporan hasil penlitian yang ditulis dalam bentuk skripsi untuk dikonsumsi oleh masyarakat akademik. Laporan tersebut bersifat tentang apa yang diteliti secara lengkap, disajikan secara lugas dan obyektif. Laporan hasil penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian utama. Yaitu Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir.

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal skripsi meliputi; sampul/cover depan, halaman judul, halaman persetujuan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan daftar transliterasi.

1. Halaman Sampul/Cover Depan

Halaman sampul berisi; judul penelitian skripsi secara lengkap, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), Lambang STAIN Samarinda, dan diikuti nama program studi dan jurusan serta waktu (bulan - tahun) semua dicetak dengan huruf besar dan tidak boleh disingkat . Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur secara sistematis, rapi dan serasi.

Contoh sampul depan dilihat pada lampiran 3.

2. Halaman Judul

Halaman judul, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul hanya di bawah kata skripsi ditambahkan maksud skripsi yaitu, Diajukan kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Samarinda untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Gelar Sarjana Pada Program Studi……

Contoh halaman judul lihat pada Lampiran 4.

3. Halaman Persetujuan

Halaman persetujuan meliputi;

a. Halaman Nota Persetujuan Pembimbing.

b. Halaman Pengesahan Skripsi.

c. Nama.

d. NIM.

e. Tanggal Persetujuan / tanggal Pengesahan.

f. Nama Pembimbing dan Penguji.

g. Mengetahui dan Mengesahkan Ketua STAIN

Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6.

4. Abstrak

Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf besar. Nama peneliti diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan; nama lengkap diakhiri titik, judul dicetak miring (italic) dengan huruf kecil (kecuali huruf pertama dari setiap kata), dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi ditulis judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh disingkat), nama sekolah tinggi dan diakhiri titik , kemudian dicantumkan nama pembimbing. Abstrak ini memuat miniatur isi skripsi secara singkat. Banyaknya kata berkisar antara 700 – 1000 kata. Dan diketik dengan jarak 1 spasi.

Abstrak ini meliputi;

a. Alenia pertama berisi tentang judul penelitian dan jenis penelitian.

b. Alenia kedua berisi tentang tujuan penelitian.

c. Alenia ketiga berisi tentang hipotesis (jika ada).

d. Alenia keempat berisi tentang alat analisis.

e. Alenia kelima berisi tentang hasil penelitian.

f. Alenia keenam berisi tentang kesimpulan.

Contoh abstrak dapat dilihat pada Lampiran 7.

5. Kata Pengantar

Penulisan kata pengantar bukan merupakan tulisan ilmiah. Jadi penulis bebas menentukan cara menulisnya secara umum kata pengantar meliputi;

a. Alenia pertama berisi tentang pernyataan syukur penulis kepada Allah swt.

b. Alenia kedua berisi tentang maksud dan tujuan penulisan skripsi.

c. Alenia ketiga berisi tentang ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang memiliki peran dalam proses penulisan dan penyusunan skripsi seperti Ketua STAIN, Dosen Pembimbing, Pimpinan obyek penelitian, dan lain sebagainya.

d. Alenia keempat berisi tentang permohonan kritik, saran dan harapan penulis kepada pembaca.

e. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah dicantumkan kata “penulis” tanpa menyebut nama terang.

Contoh kata pengantar dapat dilihat pada lampiran 8.

6. Daftar Isi

Dalam daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar keseluruhan isi yang memuat judul Bab, Judul Sub bab dan judul anak sub bab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan judul Sub bab dan anak sub bab hanya awalnya saja diketik dengan huruf besar.

Contoh daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9.

7. Daftar Tabel

Jika dalam skripsi memuat tabel, maka daftar tabel dicantumkan. Daftar tabel memuat; Nomor tabel secara urut menggunakan nomor urut angka 1, 2, dan seterusnya. Judul tabel (huruf besar setiap awal kata), serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal sedang antara judul tabel satu dengan lainnya diberi jarak satu setengah spasi.

Contoh daftar tabel lihat Lampiran 10.

8. Daftar Gambar/Bagan

Yang termasuk daftar gambar di sini seperti; Skema, Struktur, Prosedur dan sebagainya (jika ada). Memuat nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.

Contoh dapat dilihat pada Lampiran 11.

9. Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran serta halaman itu berada. Diketik dengan huruf kapital pada tiap awal kata.

Contoh dapat dilihat pada lampiran 12.

10. Daftar Transliterasi

Daftar transliterasi memuat penulisan teks arab yang diambil dari al Qur’an yang ditulis dengan Rasm Usmani, yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia, sedang yang diambil dari alhadis atau lainnya ditulis dengan qaidah Imlaiyah. Transliterasi arab-latin didasarkan pada surat keputuasan bersama Mentri Agama dan mentri pendidikan Nomor 158/1987 dan 0543b/v/87. Penulisan translitarasi dalam teks skripsi dicetak miring (Italics)

Contoh dapat dilihat pada Lampiran 13.

B. BAGIAN INTI

Bagian inti dari skripsi, terdiri dari enam bab, yaitu; pendahuluan, kajian teoritis, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan penutup. Secara rinci diuraikan berikut ini.

BAB I Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bab pertama yang menghantarkan pembaca tentang apa, untuk apa dan mengapa penelitian dilakukan. Pada dasarnya bab ini memuat:

1. Latar Belakang Masalah.

2. Rumusan Masalah.

3. Hipotesis (jika ada).

4. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian.

5. Alasan MemilihJudul

7. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional.

Jika pada pembuatan usulan (proposal) penelitian, mahasiswa telah mempersiapkan dengan lengkap maka sub bab dari pendahuluan ini peneliti hanya menambah kelengkapannya secara lebih lengkap, jelas dan konkrit terhadap data yang diinginkan dari penelitian tersebut.

1. Latar Belakang Masalah

Di dalam bab ini selain mengemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritis maupun praktis juga bisa dipaparkan secara ringkas teori, hasil penelitian, kesimpulan sementara dan sebagainya yang terkait dengan masalah yang diteliti.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Serta dapat diuji secara empiris dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Hipotesis (jika ada)

4. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penulisan

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian, isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Ruusan masalah dirumuskan dengan menggunakan “kalimat tanya” sedang rumusan tujuan dituangkan dalam “kalimat pernyataan”. Sedangkan kegunaan penelitian sepeti yang telah diuraikan dalam penjelasan kegunaan penulisan dalam proposal penelitian.

5. Alasan Memilih Judul

Alasan memilih judul mengungkapkan mengenai sebab mahasiswa tertarik untuk meneliti judul tersebut. Alasan tersebut bisa meliputi tentang variabel, lokasi, fenomena, masyarakat dll.

6. Definisi Operasional

Telah dijelaskan dalam definisi operasional proposal penelitian (silahkan simak lagi di halaman 12)

BAB II Kajian Teoritis/Pustaka

Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan.

Kajian teoritis memuat deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti, dapat diangkat dari berbagai sunber seperti jurnal penelitian, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan sebagainya.

Pemilihan kajian teoritik ini dikaji didasarkan pada dua prinsip yaitu (1) Prinsip Kemutakhiran (2) Prinsip Relevansi.

BAB III Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan bagian pokok dalam proposal penelitian. Dalam bagian ini tercermin metode-metode yang digunakan peneliti, penentuan populasi dan sampel, pemilihan instrumen, dan pemilihan teknik analisa data. Di mana beberapa macam tersebut tergantung jenis penelitian yang akan dilakukan untuk memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.

Perlu dibedakan uraian metode penelitian ini, bila dalam proposal baru menjelaskan atau merupakan rencana tentang hal-hal tersebut di atas kadang-kadang disebut kata “akan digunakan” maka dalam laporan skripsi peneliti sudah menceritakan tentang apa yang dilakukan peneliti di lapangan.

Berikut diuraikan secara singkat beberapa jenis metode penelitian yaitu: metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kajian pustaka.

1. Metode Penelitian Kuantitatif.

Metode ini mencakup;

a. Lokasi penelitian (tempat penelitian di mana penelitian akan dilakukan).

b. Jenis penelitian, mahasiswa dapat meneliti salah satu jenis penelitian sesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan.

c. Data dan Sumber Data, baik yang bersifat primer yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti maupun sekunder yang disajikan oleh pihak lain.

d. Populasi dan Sampel

Penentuan populasi dan sampel menjadi penting bila menggunakan responden. Dalam bagian ini yang dibahas;

- Batasan tentang populasi.

- Prosedur dan Teknik Pengambilan Sampel.

- Besarnya Sampel.

e. Instrumen Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Hal yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor.

f. Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya observsi, wawancara, angket, dan tes. Mahasiswa memilih salah satu atau beberapa yang akan digunakan serta memberikan pengertian secara spesifik.

g. Analisis Data

Pada bagian ini diuraikan proses pemecahan menjawab rumusan masalah secara sistematis. Dalam hal ini peneliti biasanya menggunakan Teknik Statistik.

2. Metode Penelitian Kualitatif

Metode ini mencakup;

a. Jenis penelitian. Mahasiawa memilih salah satu jenis penelitian yang disesuaikan seperti Grounded Teory, Studi Kasus, Penelitian Kelas dan sebagainya.

b. Lokasi Penelitian. Pemilihan lokasi didasarkan pada kemenarikan dan keunikan lokasi tersebut.

c. Sumber data. Yang dimaksud pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data dan teknik pengumpulan data dengan keterangan yang memadai.

d. Analisis data.

e. pengecekan keabsahan temuan, yaitu dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran penelitian di lapangan.

3. Metode Penelitian Kajian Pustaka

Dalam metode ini peneliti memberikan uraian tentang semua langkah yang dikerjakan peneliti sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini juga memuat anggapan atau fakta yang dipandang benar tanpa ada perivikasi.

BAB IV Hasil Penelitian

Bab IV memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan Bab III di atas.

Hasil penelitian memuat masalah-masalah esensial yang berhubungan erat dengan judul yang akan di bahas.

BAB V Pembahasan atau Analisa data

Dalam bab ini peneliti mengadakan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang dikemukakan di dalam Bab IV. Tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian dan menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.

BAB VI Penutup

Pada Bab ini atau Bab terakhir dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.

1. Kesimpulan

Isi kesimpulan penelitian harus terkait langsung secara substantif dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sehingga konsistensi isi dan tat urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.

2. Saran

Saran yang diajukannya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Artinya saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup. Sehingga jika orang lain hendak melaksanakan saran tersebut tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakannya. Saran dapat ditujukan kepada Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintahan atau pihak lain yang dianggap layak.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian yang terkait dengan bagian inti adalah memuat; (1) Daftar Pustaka, (2) Lampiran, (3) Riwayat Hidup.

1. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka yang dimasukkan adalah rujukan yang sudah disebutkan dalam teks. Artinya semua bahan bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi yang dibuat dan disusun berdasarkan abjad. Baik penelitian lapangan maupun penelitian literatur minimal 20 daftar pustaka selain al-Qur’an, kamus, kitab dan ensiklopedi.

Contoh dapat dilihat pada Lampiran 14

2. Lampiran-Lampiran

Lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk skripsi, misalnya instrumen penelitian data mentah hasil penelitian, surat izin dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya setiap lampiran diberi nomor urut dengan menggunakan angka 1, 2, 3, dan seterusnya.

3. Riwayat Hidup

Riwayat Hidup berisi keterangan-keterangan pribadi penulis. Contoh dapat dilihat pada lampiran 15

BAB V

KETENTUAN PENULISAN

A. Pengetikan

1. Kertas dan Ukuran

Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran kuarto (21,5 x 28,5 cm), minimal 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri atas, 3 cm dari tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah kertas.

2. Sampul

Sampul luar karton tebal warna hitam yang diberi lis segi tiga emas di ujung atas dan bawah kanan dengan tulisan kuning emas.

3. Spasi Pengetikan

Skripsi diketik menggunakan komputer dengan huruf /font Time New Roman 12. Pengetikan yang “menggunakan rata kanan” hendaknya tidak mengorbankan spasi antar kata dalam teks. Jarak antara baris dengan baris berikutnya adalah 2 spasi. (Kecuali untuk tabel, gambar, abstrak, serta daftar pustaka yang lebih dari 2 baris maka diketik 1 spasi).

4. Pengetikan

Awal alenia diketik pada ketukan keenam dari batas bidang pengetikan. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma dan koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong. Pengetikan Bab dengan huruf kapital di tengah kertas bagian atas. Untuk Sub bab dan anak sub bab dimulai dari tepi kiri dan huruf kapital pada awal kata saja kecuali kata sambung atau depan.

Jika dalam suatu pembahasan terdapat judul bab, sub bab atau pasal, anak pasal dan bagian-bagianya, maka pembagian tersebut ditandai secara berturut-turut dengan kode-kode angka Romawi besar (I.II,III dst), kemudian Huruf Besar (A.B.C dst), kemudian huruf arab (1,2,3 dst), kemudian huruf kecil (a,b,c dst), kemudian angka arab yang diberi kurung tutup titik dibelakangnya (1).,2).,3). Dst, kemudian huruf kecil yang diberi tanda kurung tutup tanpa titik dibelakangnya (a),b),c) dst, kemudian angka arab diletakkan di dalam kurung tanpa titik dibelakangnya ((1),(2),(3) dst, kemudian huruf kecil yang diletakkan dalam tanda kurung tanpa titik dibelakangnya ((a), (b),(c)) dst. Jika masih ada maka digunakan kata pertama, kedua, ketiga dst.

Contoh pengetikan bab,sub bab dan anak sub bab dilihat pada lampiran 16.

Penulisan

1. Penomoran

Untuk tiap Bab nomor halaman di tengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya di atas kanan atas. Sedang untuk daftar isi, kata pengantar,daftar tabel,daftar gambar, daftar transliterasi, daftar lampiran menggunakan romawai kecil i,ii, iii dst.

2. Huruf Miring

Huruf miring digunakan untuk ; judul buku, istilah, kosa kata, kalimat dalam bahasa asing.

3. Penyajian Tabel dan Gambar

a. Tabel

1). Nomor tabel diletakkan di margin kiri kemudian diikuti nama tabel dengan menggunakan huruf kapital pada awal saja.

2). Nomor tabel menggunakan angka arab 1, 2, 3, dan seterusnya secara urut tanpa memandang dalam bab mana tabel disajikan.

3). Tabel ada 2 macam yaitu; (1) tabel dalam teks dan (2) daftar tabel.

b. Gambar

1). Pengertian gambar meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan skema.

2). Gambar disajikan dalam satu halaman.

3). Nomor gambar ditulis dengan angka arab, 1, 2, 3, dan seterusnya.

4. Pengutipan

a. Kutipan Langsung

1). Kutipan langsung yang terdiri 4 baris atau lebih diketik dengan 1 spasi “tanpa diberi tanda petik (“)”.

2). Kutipan langsung yang terdiri kurang dari 4 baris diketik 2 spasi dan diberi tanda petik (“).

3). Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian, maka pada bagian tersebut diberi titik-titik sebanyak 3 kali (…)

4). Kutipan langsung ditulis dengan menggunakan catatan kaki.

b. Kutipan Tidak Langsung

1). Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil pokok pikiran dan sumber yang dikutip dalam kalimat yang disusun sendiri oleh pengutip.

2). Kutipan tidak langsung diketik dengan 2 spasi.

3). Kutipan tidak langsung ditulis dengan menggunakan catatan kaki.

5. Catatan Kaki (foot note)

Catatan kaki ditulis di halaman skripsi di mana pengutipan dilakukan dengan urutan, nama pengarang (tanpa gelar), judul buku (italic), kurung tempat penerbitan, titik koma nama penerbit, koma tahun terbit tutup kurung koma nomor halaman. Cara penulisannya baris pertama masuk enam ketuk sedang selanjutnya rata dengan margin kiri dan kanan badan tulisan.

Contoh;

1)

Hasbi ash Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam, (Jakarta; Bulan Bintang), 1975). Halaman 32.

5.1. Al Qur’an

Apabila memetik ayat-ayat alQur’an, penulisan catatan kakinya;

- Nama penerbit, judul kitab, Nama surat, nomor surat (diletakkan dalam tanda kurung, nomor ayat sesudah titik dua, titik.

- Contoh:

Departemen Agama. Al Qur’an dan Terjemahannya. Alfatihah (1) : 5. Halaman 12.

5.2. Khusus Kitab Hadis

Apabila memetik hadis-hadis sebagai argumentasi atau dasar pemikiran, maka rujukan dilakukan kepada sumber-sumber hadis YANG ASLI yang meliputi tiga tingkat:

1. Kitab-kitab hadis tingkat pertama, yaitu yang disusun oleh ahli-ahli hadis dengan membawa sanad lengkap yang langsung dari guru-guru mereka seperti kitab sahih, sunan dan semacamnya.

2. Kitab-kitab hadis tingkat kedua, seperti Nusb al Rayah, Fath al bari,

3. Kitab kitab non hadis seperti tafsir al Tabari, al Umm, ar Risalah, Tarikh bagdad. Ini dengan catatan jika hadis bersangkutan tidak terdapat dalam kitab kitab tingkat pertama.

Contoh :

2)

Ibn Hajar, Fath al Bari bi Syarh al Bukhari, “bab al Miraj”, (Mesir: Mustafa al Babi al-Halabi Wa Auladuh, 1959 M/1378 H), VII : 201. Hadis Sahih riwayat Bukhari dari Malik ibn Sa’ah.

6. Penjilidan

Skripsi dijilid dengan menggunakan karton tebal warna hitam dengan tulisan kuning emas. Pada punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan NIM. Skripsi dijilid berjumlah 6 eksemplar ( Jurusan 2, Perpustakaan 2, P3M 1, Penulis 1).

7. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan.

§ Tidak boleh ada bagian yang kosong pada (akhir) halaman, kecuali jika hal tersebut merupakan akhir suatu Bab.

§ Tidak boleh memotong tabel menjadi 2 bagian (dalam 2 halaman)

§ Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda berakhirnya suatu bab.

§ Tidak boleh menambahkan spasi antar kata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan.

BAB VI

KETENTUAN TAMBAHAN

A. Ruang Lingkup penelitian

1. Prodi Ahwal as Syakhshiyah

- Perkawinan - Kewarisan

- Wasiat - Perceraian

- Perundang-undangan - Perwakafan

- Fiqh/Ushul Fiqh - Hibah

2. Prodi Muamalah

- Perekonomian Islam

- Zakat

- Lembaga-Lembaga perekonomian Bank dan non Bank (BMI, Bank Syari’ah, BMT, Takaful, Koperasi, Leasing, Gadai, dll).

- Dan semua yang berhubungan dengan masalah muamalah.

B. Out Line Skripsi

Secara garis besar out line skripsi ada dua, yaitu; (a) Penelitian Lapangan, (b) penelitian Literatur.

a. penelitian Lapangan memuat komponen

Bab I Pendahuluan

Bab II kajian Pustaka

Bab III Metodologi Penelitian

Bab IV hasil Penelitian

Bab V Analisis Data

Bab VI Penutup

b. Penelitian literatur memuat komponen

Bab I Pendahuluan

Bab II Tinjauan Umum

Bab III Isi Pembahasan

Bab IV Analisis terhadap Isi

Bab V Penutup

Contoh masing-masing daftar isi jenis penelitian lihat pada lampiran 17 a,b dan c

C. Dosen Pembimbing

Untuk membantu penyusunan skripsi mahasiswa dibantu oleh 2 orang pembimbing yaitu Pembimbing dan Asisten Pembimbing yang memiliki kompetensi metodologi serta serta kemampuan subtantif dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Penentuan dosen pembimbing di SK kan Ketua STAIN Samarinda dalam bidang keahlian dalam ilmu Syari’ah.

Adapun tugas dosen Pembimbing sebagai berikut;

1) pembimbing :

- Memberikan bimbingan kepada mahasiswa setelah lulus seminar proposal secara maksimal berkaitan permasalahan penelitian minimal 5 kali dibuktikan dengan kartu konsultasi selama penyusunan skripsi.

- Memberikan bimbingan tentang isi dan teori setelah selesai pembimbingan dari asisten pembimbing.

- Memberikan nota persetujuan terhadap bimbingannya untuk diikursertakan dalam ujian munaqasah. Contoh formulir lihat lampiran 5

- Berhak menguji dan memberi penilaian terhadap bimbingannya dalam ujuan munaqasah.

2) Asisten Pembimbing

- Memberikan bimbingan secara maksimal berkaitan dengan metodologi penelitian, bahasa dan teknis penulisan skripsi minimal 5 kali dibuktikan dengan kartu konsultasi.

- Memberikan nota persetujuan terhadap bimbingan untuk mengikuti ujian munaqasah.

- Berhak menguji dan memberi penilaian terhadap bimbingannya dalam ujian munaqasah.

1 komentar:

t.saiful mengatakan...

tolong lah bang kasi judul jurusan syariah tampa study lapangan